Tahun 2005, saat hamil anak kedua, saya terdiagnosa LUPUS. Saat itu, tidak ada satupun dokter yang tahu kalau saya menderita lupus. Sehingga hal ini menyebabkan pre-eclamsia (Preeclampsia dan eclampsia merupakan penyakit kehamilan yang melibatkan memburuknya tekanan darah tinggi selama kehamilan).
Tidak bisa bangun, nyeri sendi. Hampir setiap hari demam. Jika bawa tidur selama dua jam berikutnya baru bisa bangun kembali. Tidak hanya nyeri sendi, rambut rontok dan bercak-bercak kebiru-biruan. Wajah butterfly rash atau gambaran seperti kupu-kupu dari hidung sampe alis kiri dan kanan. Begitu urin diperiksa di labolatorium, menunjukkan angka positif 4 proteinnya. Berarti ginjal saya bermasalah. Protein dapat masuk ke dalam urin jika filter ginjal mengalami peradangan atau tidak berfungsi dengan baik.
Dokter kandungan tetap merawat saya sampai partus 8 Feb 2006. Satu minggu keluar rumah sakit, saya mengalami kebutaan selama 5 jam disusul kenaikan tekanan darah 120/220 sehingga beberapa jam kemudian koma selama 12 jam. Tepatnya tgl 14 Feb 2006 saya keluar dari rumah sakit. Sekeluarnya dari rumah sakit disarankan untuk tidak hamil lagi. Karena stres yang disebabkan oleh kehamilan bisa mencetuskan penyakit LUPUS. Oleh dokter, saya diberikan obat. Setelah mengkonsumsinya sendi tambah tegang dan nyeri sehingga tidak bisa sholat dengan normal. Karena obat tersebut tidak cocok maka saya bertanya ke apotik. Ternyata obat tersebut untuk kelainan darah sehingga saya hentikan penggunaannya karena memperparah masalah kesehatan saya. Saat itu, tahun 2006-2008 saya mengalami guncangan keluarga dan akhirnya bercerai.
Meski saat itu saya sebagai orang tua tunggal, saya tetap berjuang untuk keluarga dan kesehatan ini. Saya berobat ke Penang di Island Hospital, Malaysia. Terapi saya lakukan selama 8 bulan. Saat itu saya divonis hampir cuci darah. Tahun 2011 keadaan saya sudah mulai membaik. Meski minum obat dokter, hasil pemeriksaan urin saya masih positif 4. Artinya ginjal saya masih bermasalah. Dari tahun 2011-2014 keadaan saya semakin membaik namun hasil tes lab menunjukan positif 4 kadang turun positif 3 dan ada kerusakan 20% pada ginjal saya. Oleh dokter saya diajurkan tidak boleh stress.
Tepatnya tahun 2014 yaitu 24 Maret 2014, saya bertemu dengan Pak Seven. Beliau memperkenalkan saya dengan HDI, saat itu pula saya memutuskan untuk bergabung dan konsumsi produk HDI. Karena saya yakini bahwa pertemuan tersebut bukan sebuah kebetulan, sepertinya Allah mengirimkan wakilnya untuk membantu kesembuhan saya. Saat itu saya sudah mendapatkan jodoh baru, saya menikah 18 Januari 2014. Setelah mendapatkan produknya dari Pak Seven, bulan April awal saya konsumsi rutin Four Star (Pollenergy, Propolis, Liquid Royal Jelly dan Clover Honey) untuk membantu pemulihan ginjal dan penyakit LUPUS. Tanggal 24 Juli 2014, saya terlambat menstruasi. Saat itu saya tertawa sepertinya saya hamil dan ternyata benar-benar hamil. Saat mengetahui hamil, saat itu pula langsung saya mengunjungi 2 dokter yaitu dokter kandungan dan dokter penyakit dalam. Hasil tes labolatorium urin saya menunjukkan positif 1 proteinnya. Semua dokter tersebut terkejut dengan kondisi saya karena semua hasil tes labnya bagus semua.
Awalnya saya tidak berharap untuk hamil karena usia sudah 39 tahun dengan 2 putri yang berusia 12 tahun dan 9 tahun, saya juga penderita lupus. Alhamdulilah selama kehamilan saya tidak pernah mengalami masalah. Tubuh saya semakin sehat dan saya merasa nyaman dengan kehamilan anak ketiga ini.
Saya Seri Dewi dari Rantau Prapat, Sumatera Utara mengucapkan banyak terima kasih kepada Pak Seven dan Dr. Ningsih serta HDI. Selain saya terbebas dari LUPUS, juga mendapatkan bonus anak laki-laki yang diberi nama Muhammad Ridwan Hasibuan. Ridwan lahir 8 April 2015 dengan berat 3,3kg sangat sehat dan saat lahir kulitnya sangat bersih. Dokter dan para perawat yang membantu kelahiran anak saya terkejut karena tidak pernah melihat bayi dengan kulit yang bersih seperti anak saya. Setelah melahirkan, saya hanya konsumsi obat dokter selama 3 hari berikutnya saya hanya menggunakan FOUR STAR. Terima kasih Allah yang telah memperkenalkan HDI.
Diceritakan langsung oleh Hj. Seri Dewi, SST, M.Kes.
PS: Sebelum memesan Paket Terapi untuk kasus yang mirip dengan kesaksian di atas, lebih baik Anda menghubungi kami terlebih dahulu supaya terapi yang dijalankan sesuai dengan kondisi Anda. Silahkan Anda hubungi kami dengan cara klik DI SINI.