Cairan amniotik atau ketuban yang rendah bisa berdampak negatif bagi ibu hamil dan janin. Kemungkinan bayi lahir prematur dan kerusakan organ janin bisa lebih besar terjadi pada kondisi ini.
Walau tidak berlaku untuk setiap kondisi, ternyata ada Moms beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah cairan ketuban yang rendah.
Pencegahan tersebut bisa dilakukan dari kegiatan sehari-hari. Beberapa hal yang bisa Moms lakukan antara lain:
Minum lebih banyak air
Sebaiknya Moms minum delapan hingga sepuluh gelas air setiap hari. Ukuran di atas dinilai paling sederhana untuk memperbaiki tingkat cairan ketuban. Ketika Moms meningkatkan kadar air dalam tubuh Moms, tingkat ketuban juga akan naik.
Konsumsi makanan dengan kadar air tinggi
Moms bisa mensiasatinya dengan makan buah dan sayuran yang memiliki konsentrasi air tinggi. Konsumsilah buah-buahan seperti semangka, stroberi, melon, grapefruit, belimbing dan tomat. Beberapa jenis sayuran yang disarankan antara lain mentimun, seledri, cabai hijau, selada, lobak, kembang kol, wortel, brokoli, dan bayam.
Berbaring ke sisi kiri
Jika Moms diminta untuk beristirahat total, berbaringlah ke sebelah kiri Moms. Dengan cara ini, darah mengalir lancar di sepanjang pembuluh darah uterus dan memungkinkan darah janin mengalir pada tingkat yang teratur. Hal inilah yang bisa membantu peningkatan indeks cairan ketuban.
Latihan ringan
Moms dapat mencoba sedikit gerakan pemanasan untuk menstimulasi aliran darah ke seluruh bagian tubuh. Ketika sirkulasi darah meningkat di uterus dan daerah plasenta, indeks cairan ketuban juga meningkat. Berjalan kaki, berenang, dan aerobik air adalah latihan terbaik yang dapat Moms lakukan.
Pencegahan tidak memungkinkan dalam beberapa kasus, tetapi Moms masih dapat menurunkan kemungkinan mengembangkan keparahan kondisi.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain :
– Menghindari merokok dan mengkonsumsi alkohol.
– Berkonsultasi pada dokter sebelum Moms minum obat, vitamin, atau suplemen herbal.
– Pertahankan pola makan yang sehat.
Banyak berkonsultasi dengan ahli gizi untuk membuat rencana diet untuk Moms, terutama jika Moms penderita diabetes.
– Tetap rutin melakukan pemeriksaan ke dokter.
Sumber: Nakita.id