Arles berusia 6 tahun 11 bulan, mengalami penurunan daya penglihatan dan tidak sadar seperti orang yang koma. Keesokan harinya, orang tua anak tersebut membawanya ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan. Pihak rumah sakit melakukan penelitian, melihat gejala yang dialami oleh Arles ditemukan adanya tekanan di dalam otaknya.
Kemudian pihak rumah sakit pun langsung melakukan tindakan CT Brain/ CT Scan otak. Dan terlihat massa tumor 4.63x5.78x3.71 cm di Cerebellum sisi kiri yang menekan Ventrikel IV dan menyebabkan delatasi Ventrikel III dan Ventrikel Lateral kanan kiri.
CT Brain Scan/CT Scan yang pertama ini dilakukan pada tanggal 08 Maret 2016. Tumor inilah yang menyebabkan tekanan pada otak sehingga anak ini mengalami penurunan daya penglihatan bahkan kesadaran.
Keesokan harinya pada tanggal 9 Maret 2016 dilakukan KRANIOTOMI yaitu tengkoraknya dibuka lalu diangkat tumornya. Seperti yang ada pada hasil CT Scan dilakukan KRANIOTOMI dan TREPANASI tumor dengan bius total sekitar enam setengah jam. Setelah itu masuk ke PICU (Pediatric Intensive Care Unit) khusus anak-anak.
Tiga hari kemudian tepatnya 12 April 2016, anak sudah boleh mobilisasi duduk serta dilakukan fisioterapi. Setelah dilakukan pemeriksaan patologi dan anatomi ternyata jenis tumornya adalah tumor ganas yang disebut Astrositoma grade satu.
Tanggal 25 Maret 2016 dilakukan pemeriksaan yang kedua karena yang pertama diragukan. Dengan jaringan yang sama dilakukanlah pemeriksaan ternyata kanker itu sudah memasuki grade dua awal.
Bulan Juli hingga Agustus kira-kira satu setengah bulan anak ini mengalami satu seri pemeriksaan radioterapi. Hampir dua bulan setiap minggu dua sampai tiga kali radioterapi dan kemoterapi seminggu sekali.
Sebelum dilakukannya radioterapi anak ini mengkonsumsi produk-produk HDI yang dikonsumsi yaitu Honey Bee Pollen, Royal Jelly, Propoelix, serta Clover Honey. Sehingga tidak ditemukan masalah-masalah dalam radioterapi dan akhirnya dilakukan satu seri MRI-Brain yaitu sebuah perbaikan-perbaikan mulai pada tanggal 3 November 2016, 22 Maret 2017 dan 3 November 2017.
Hingga pada tanggal 4 April 2018 dilakukan MRI berikutnya, dari sana dikatakan bahwa sel kanker yang ada pada anak tersebut dinyatakan sudah tidak aktif lagi dan dinyatakan sudah sembuh. Akan tetapi, masih ada tahapan berikutnya yaitu satu seri kemoterapi berupa tablet dan sudah dimulai.
Kemoterapi dilakukan selama 14 kali, setiap satu minggu sekali biasanya pada saat setelah dilakukan kemoterapi pasien harus dirawat dulu kurang lebih dua hari karena dikhawatirkan terjadi komplikasi. Tetapi, tidak terjadi komplikasi apapun bahkan anak tersebut bisa jalan-jalan ke Mall, berenang, dan bermain bersama teman-temannya.
Yang biasanya setelah kemo anak-anak harus dirawat di rumah sakit 2-3 hari hingga efek kemo nya membaik. Tapi hal ini tidak terjadi dengan Arles. Luar biasa sekali produk HDI telah menolong Arles. Hingga saat ini anak tersebut sehat dan segar bugar. Selama dua tahun Arles mengkonsumsi produk-produk HDI dan manfaat produk-produk HDI yang dirasakan :
Yang biasanya setelah kemo anak-anak harus dirawat di rumah sakit 2-3 hari hingga efek kemo nya membaik. Tapi hal ini tidak terjadi dengan Arles. Luar biasa sekali produk HDI telah menolong Arles. Hingga saat ini anak tersebut sehat dan segar bugar. Selama dua tahun Arles mengkonsumsi produk-produk HDI dan manfaat produk-produk HDI yang dirasakan :
- Sehat dan bugar
- Jarak pandang mata membaik.
- Daya tahan tubuh menjadi lebih baik.
- Nafsu makan membaik.
- Berat badan naik.
- Pasca radioterapi rambut tidak rontok, tidak mual dan tidak muntah.
PS: Sebelum memesan Paket Terapi untuk kasus yang mirip dengan kesaksian di atas, lebih baik Anda menghubungi kami terlebih dahulu supaya terapi yang dijalankan sesuai dengan kondisi Anda. Silahkan Anda hubungi kami dengan cara klik DI SINI.