Upaya untuk mengurangi dampak kemoterapi terus dianalisa. Banyak pasien kanker yang kemudian merasa "kurang beruntung" dengan mengonsumsi obat-obatan kemoterapi.
Kita tidak bisa menutup mata bahwa efek samping dari penggunaan obat kemoterapi adalah rontoknya rambut, menggelapnya wajah, hingga sistem imun yang menurun. Tak hanya itu, nyeri atau perasaan tidak enak badan menjadi dampak biasa yang bakal dirasakan pasien kemoterapi.
Nah, untuk meminimalisir nyeri dan ketergantungan obat pereda nyeri, beberapa dokter di Florida menciptakan sesuatu yang unik dan diyakini bisa membuat pengguna obat kemoterapj lebih bahagia dengan kehidupannya.
Ya, mereka menciptakan es krim dengan kandungan ganja di dalamnya. Hal ini bukan tanpa sebab. Merujuk pada beberapa referensi medis, dijelaskan bahwa kandungan cannabidiol (CBD) di dalam ganja mampu meredakan rasa nyeri pada penderita kanker. Nah, agar pengonsumsian CBD lebih enak, es krim ini diciptakan
Dilansir Okezone dari Daily Mail, Selasa (9/10/2018), sekitar 30 klinik di Florida sudah menjual es krim bernama Heavenly Hash ini yang dibuat dari CBD atau senyawa non-psikoaktif utama yang ditemukan dalam ganja, di mana senyawa ini diyakini tidak membuat Anda "high" seperti yang dikhawatirkan banyak orang.
Para dokter mengatakan bahwa sejak pasien mereka mulai mengonsumsi produk ini, mereka telah melihat bahwa ada efek berkurangnya pasien akan ketergantunganresep obat untuk mengelola efek samping dari kondisi kronis yang mereka alami.
Heavenly Hash Creamery, yang berbasis di Manatee County, Florida, mulainya diproduksi co-owner dan COO Matthew Eastman dan istrinya sebagai toko es krim biasa.
Kemudian, rumah es krim tersebut tumbuh menjadi Lickity Splits Ice Cream dan setelah transaksi menguntungkan dengan Tropicana Field dan Amalie Arena - rumah tim MLB Tampa Bay Rays dan Tim NHL Tampa Bay Lightning, Eastman ingin mencoba usaha baru yang mana itu adalah es krim ganja tersebut.
Dia bertemu perawat onkologi Susan Scherer, yang ingin membuat es krim tinggi lemak dan protein tinggi yang mengandung CBD. Dan setelah itu, es krim ganja mereka pun jadi dan sudah dipasarkan di Florida.
Ide awalnya adalah untuk memastikan pasien kanker makan dengan benar selama perawatan kemoterapi dan juga sekaligus mengurangi efek samping seperti mual, muntah dan nyeri neuropatik, serta perasaan depresi, dan kecemasan.
"Dengan biaya perawatan kesehatan yang terus meningkat, kami menemukan solusi bahwa mereka dapat mengendalikan biaya penggunaan obat pereda nyeri dengan es krim ini," kata Scherer kepada Daily Mail Online. "Mereka tidak harus menggunakan opioid atau obat untuk tidur, mereka tidak perlu membayar apa pun lagi," sambungnya.
Scherer menambahkan bahwa satu dari empat pasien kanker akan mati karena cachexia, yang menyebabkan tubuh semakin lemah dan tak berdaya. "Di sini kami dapat membantu mereka dengan perawatan mereka dan memberi mereka sesuatu yang tinggi lemak dan tinggi protein sehingga mereka tidak mengalami penurunan berat badan yang drastis," paparnya.
Salah satu klinik yang sudah menjual es krim ganja ini adalah Winter Garden Klinik Dr Ashok Khanna. Di situs webnya, dia menjelaskan bahwa kliniknya menjual lima dari tujuh rasa yang ditawarkan: vanili Prancis, cokelat krim, mangga, chip cokelat mint, dan lemon.
Pasien dapat membeli satu kontainer yang masing-masingnya lima-ons dengan harga USD7,50 atau sekitar Rp 115 ribu atau beli langsung lima kontainer seharga USD35 atau sekitar Rp 533 ribu.
Dia mengatakan pada Fox 35 bahwa dia menganjurkan penggunaan berbagai produk CBD, termasuk Heavenly Hash, karena CBD membuat pasien akhirnya lepas dari penggunaan obat pereda rasa nyeri yang dihasilkan dari obat kemoterapi. "Masuk akal memberi pasien sesuatu yang akan membuat mereka merasa lebih baik," kata Dr Khanna, seorang dokter penyakit dalam.
Senyawa utama yang digunakan dalam es krim adalah CBD, dan tidak mengandung tetrahydrocannabinol (THC), yang bertanggung jawab atas perasaan euforia, 'tinggi' yang sering dikaitkan dengan ganja. Ini berarti pengguna CBD tidak bisa merasakan "fly" atau "high" dan dapat dijual kepada orang-orang bahkan tanpa kartu ganja medis.
Perlu diketahui, THC berinteraksi dengan reseptor CB1 di sistem saraf pusat dan otak dan menciptakan sensasi euforia dan kecemasan. CBD tidak cocok dengan reseptor ini dengan baik, dan sebenarnya mengurangi efek THC.
"Selama Anda [makan es krim] dalam jumlah yang dianjurkan, Anda tidak akan overdosis: aman," kata Dr Khanna kepada stasiun berita.
Scherer mengatakan mereka berencana untuk memiliki fasilitas baru seluas 20.000 kaki persegi untuk mengikuti pertumbuhan bisnis ini dalam dua tahun. Perusahaan juga berencana untuk mendirikan toko-toko offlinenya.
Sumber: Lifestyle.Okezone.com
Mengurangi Dampak Kemoterapi Sekaligus Menyembuhkan Kanker Secara Alami
Seperti Anda ketahui bahwa pemakaian ganja masih tabu dan ilegal di Indonesia walaupun itu untuk pengobatan. Jadi sayang sekali es krim yang mengandung ganja ini tidak bisa Anda nikmati di Indonesia.
Tapi ada kabar baik buat Anda penderita kanker yang ingin mengurangi dampak negatif kemoterapi serta sembuh dari kanker secara alami. Anda bisa menggunakan Paket Terapi kami seperti contoh kesaksian yang bisa Anda lihat di bawah ini.
Sekitar tahun 2000 an ada benjolan di payudara sebelah kanan. tapi karena tidak ada keluhan saya periksa dokter dan harus dioperasi namun saya takut s... >> Selengkapnya
PS: Apa Anda butuh pengobatan alami untuk kanker, tumor, kista atau mioma? Silahkan Anda lihat paket terapi kami DI SINI.