Gangguan pada hormon tiroid umumnya tidak disadari oleh masyarakat. Tapi jika ibu yang hamil diketahui memiliki gangguan tiroid hormonal, sebaiknya periksakan kadar hormon bayinya saat lahir karena bisa jadi si bayi terkena hipotiroid.
Hipotiroid adalah suatu kondisi yang ditandai oleh produksi hormon tiroid yang rendah. Hormon ini berfungsi mengatur tingkat metabolisme seseorang sehingga merangsang tubuh agar bisa bekerja sesuai fungsinya.
Ibu hamil yang memiliki penyakit tiroid hormonal bisa menyebabkan bayinya mengalami hipotiroid saat dilahirkan. Jika bayi sampai kekurangan hormon tiroid bisa menyebabkan kecacatan.
Jika bayi diketahui tenang, aman dan semalaman tidak menangis maka jangan dibiarkan saja, karena bisa jadi bayi tersebut mengalami hipotiroid terutama jika si ibu memiliki gangguan tiroid.
Untuk itu diperlukan pemeriksaan hormon saat bayi tersebut dilahirkan agar diketahui apakah mengalami gangguan hormon atau tidak. Serta untuk mencegah kekurangan hormon yang belanjut.
Penanganan yang dilakukan jika seseorang mengalami hipotiroid adalah mengonsumsi obat yang bisa membantu meningkatkan jumlah hormon tiroid di dalam tubuhnya. Tapi pada ibu hamil obat ini bisa berpengaruh.
“Obat tiroid yang dikonsumsi oleh ibu hamil tidak bisa disaring, jadi obat ini akan ditransfer ke bayi yang dikandungnya melalui plasenta,” ujar dr Suharko Soebardi, SpPD-KEMD dalam acara konferensi pers Tingkatkan Kepedulian Masyarakat Terhadap Kasus Metabolik dan Endokrin untuk Mencegah Komplikasi Kronik yang Diakibatkannya, di Hotel Nikko Jakarta, Rabu (8/6/2011).
dr Suharko menuturkan masalah tiroid mewakili sebagian besar penyakit endokrin atau yang berhubungan dengan hormon. Masalah yang terjadi bisa berhubungan dengan perubahan ukuran kelenjar tiroid atau gangguan hormonal.
“Penyakit tiroid lebih banyak dialami oleh perempuan dibanding laki-laki dan gejalanya seringkali tidak diperhatikan oleh pasien sehingga luput dari diagnosis,” ujar dr Suharko yang merupakan staf medik divisi metabolik endokrin Departemen Iilmu Penyakit Dalam FKUI RSCM.
Sumber: DetikHealth