Dalam suatu ilustrasi yang dramatis mengenai manfaat mikroba dalam mencegah penyakit, para peneliti telah memperlihatkan bahwa tikus-tikus yang diberi bakteri tertentu pada pencernaan mereka, terlindungi dari resiko diabetes tipe 1.
Temuan tersebut mendukung “hipotesis kebersihan (hygiene hypothesis)” – teori yang menyebutkan bahwa kurangnya paparan terhadap parasit, bakteri, dan virus di dunia akan menyebabkan berkembangnya resiko terkena penyakit seperti alergi, asma, dan penyakit sistem imun lainnya.
Hasil temuan juga menyimpulkan bahwa paparan terhadap beberapa bakteri justru membantu dalam mencegah terjadinya diabetes tipe 1, yang merupakan penyakit autoimun (alergi).
Banyak orang tidak menyadari bahwa diabetes tipe 1 sebenarnya suatu penyakit autoimun yang muncul karena sistem imun “salah menyerang” sel-sel pada pankreas yang menghasilkan insulin. Sama seperti penyakit autoimun lainnya yaitu lupus, multiple sclerosis, dan radang usus, diabetes tipe 1 muncul karena tidak berfungsinya sistem pertahanan tubuh kita yang diawali oleh karena pola hidup dan makan kita yang tidak sehat.
Sementara itu, penyakit sistem imun lainnya seperti misalnya asma, alergi bulu, eksim, dan alergi makanan, diakibatkan oleh sistem imun yang merespon terhadap substansi yang sebenarnya tidak berbahaya, misal: sari bunga atau kacang.
Para ahli memperkirakan bahwa alergi dan penyakit sistem imun meningkat dua, tiga, bahkan empat kali lipat dalam beberapa dekade akhir ini. Banyak dari para peneliti curiga terhadap pengaruh gaya hidup modernlah yang menjadi penyebabnya, karena peningkatan muncul paling banyak di negara-negara maju seperti Eropa dan Amerika Utara.
.
Apa yang Ada pada Masyarakat Modern yang Dapat Membahayakan Sistem Imun Anda?
Sistem imun Anda memerangi penyusup dengan dua sistem pertahanan:
- Th1 lymphocytes, yaitu sel darah putih yang langsung menyerang ke sel yang terinfeksi.
- Th2 lymphocytes, yaitu sel darah putih yang memproduksi antibody untuk memblok mikroba berbahaya menyerang sel-sel Anda (Th2 lymphocytes juga merupakan sel yang memicu respon alergi terhadap organisme luar.
Ketika terlahir, sistem imun bayi mengandalkan paling utama pada sistem Th2 untuk supaya tetap sehat. Tapi “hipotesis kebersihan” menyebutkan bahwa sistem Th1 dapat bertumbuh kuat hanya jika ia mengalami beberapa “latihan”, baik itu lewat melawan infeksi atau lewat paparan dengan beberapa mikroba tak berbahaya. Tanpa stimulasi seperti itu, Th1 melemah dan sistem Th2 berkembang dan sistem imun akan cenderung bereaksi alergi dengan mudahnya.
Jadi, jika seorang anak dibesarkan dalam lingkungan yang sangat banyak memberikan sabun antibakteri dan pembersih lainnya, banyak diberi antibiotik yang membunuh baik itu bakteri merugikan maupun menguntungkan dalam usus, dan menjauh dari hal-hal kotor alami, kuman, virus, dan hal-hal kotor lainnya di masa kanak-kanak, mereka tidak akan kuat terhadap berbagai jenis penyakit.
Sama halnya dengan tikus-tikus dalam suatu percobaan terlindungi dari diabetes tipe 1 dengan cara diberi kondisi alam yang normal. Tapi ketika mereka dibesarkan dalam lingkungan bebas kuman dan kurang memiliki bakteri menguntungkan, mereka menderita diabetes.
.
Faktor Penting Lainnya dalam Mencegah Diabetes
Banyak orang tidak menyadari bahwa sama halnya dengan Multiple Sclerosis, ada hubungan kuat antara seberapa jauh Anda dari garis katulistiwa dan kecenderungan menderita diabetes. Lain kata, makin banyak sinar matahari yang Anda dapatkan, makin banyak pula tingkat vitamin D Anda serta makin rendahlah resiko Anda terhadap diabetes tipe 1.
Dosis umum vitamin D bagi orang dewasa adalah kurang lebih 4.000 unit per hari. Anda bisa menghemat biaya suplemen dan mengurangi resiko overdosis dengan cara memaparkan sebagian besar kulit Anda pada sinar matahari langsung. Dengan cara ini Anda dapat mencapai tingkat kurang lebih 10.000 unit per hari.
Yang menarik adalah tingkat vitamin D yang mencukupi juga bermanfaat dalam mencegah dan mengatasi diabetes tipe 2.
Lingkungan Tersehat adalah yang Ada Kotornya Sedikit
Terdapat kesalahpahaman bahwa rumah yang sehat adalah yang telah disapu dan dilap bersih dengan memakai disinfektan. Rumah yang sehat sebenarnya adalah yang “mengijinkan” adanya sedikit kotor yang normal. Karena jika tidak demikian, pada saat Anda meninggalkan “rumah steril” kemudian pergi ke, katakanlah, ke pasar tradisional, maka sistem imun Anda akan bereaksi secara berlebihan (alergi) atau mungkin tidak tahu harus bertindak apa karena tidak mengenal organisme asing yang masuk.
Inilah alasan mengapa anak-anak yang tumbuh di pertanian memiliki resiko yang rendah terhadap alergi dan asma, sementara anak-anak yang terlalu bersih memiliki asma dan eksim lebih sering.
Coba renungkan, apakah Tuhan memang merancang manusia untuk hidup dalam lingkungan yang sangat bersih? Tentu saja tidak, karena jika memang demikian, sejarah dan fakta sampai sekarang pasti akan penuh dengan kasus-kasus yang memperlihatkan bahwa SEMUA orang pedesaan, pertanian, dan orang-orang miskin akan sakit dan meninggal karena terkena debu dan lumpur.
Segala sesuatu ada waktunya. Ada waktunya bagi tubuh kita untuk berada di lingkungan sangat bersih (saat dioperasi atau bedah) dan ada juga waktunya kita harus terpapar oleh sedikit kotor, bakteri, dan kuman yang diijinkan Tuhan ada disekeliling kita demi kebaikan kita sendiri. Itulah hidup!
Jadi jika Anda ingin mengurangi resiko akan hampir semua penyakit sistem imun, baik dari diabetes sampai alergi, Anda perlu belajar dengan harmonis dalam lingkungan yang ada sedikit kotornya. Anda bisa melakukannya dengan cara:
- Membiarkan anak Anda menjadi tetap jadi anak. Ijinkan anak Anda bermain di luar rumah dan jadi kotor (terkadang bergabunglah bersama mereka).
- Jangan gunakan sabun antibakteri. Sabun biasa dan air saja sudah cukup. Tuhan tidak merancang kehidupan kita untuk HARUS mandi dengan sabun super bersih dan anti bakteri. Jika memang demikian, Adam dan Hawa pasti juga memerlukannya.
- Konsumsilah makanan yang tidak mengandung antibiotik.
- Hindari obat antibiotik sintetis kecuali sangat diperlukan.
- “Perkenalkan” pencernaan Anda dengan bakteri bersahabat yaitu dengan cara mengkonsumsi makanan alami yang terfermentasi atau mengkonsumsi probiotik berkualitas tinggi.
Healindonesia, Dt Awan (Andreas Hermawan), 22 Okt 2008
.
Link Referensi: