Tulisan ini bukan tentang covid-19, tapi tentang berpikir holistik yang menilai sesuatu APA ADANYA, tanpa adanya pikiran paranoid (parno) dan tanpa pikiran naif, polos, atau lugu.
Kalau Anda sering curigaan, negatif dan sedikit-sedikit menilai ini-itu adalah konspirasi, itu berarti Anda adalah orang yang paranoid.
Sedangkan kalau Anda percaya bahwa semua orang itu baik, mudah percaya orang, selalu percaya begitu saja dengan apa yang diikuti kebanyakan orang dan pemimpin, itu artinya Anda adalah orang yang 'culun', polos, lugu atau naif.
Berpikirlah holistik, dimana Anda menilai segala sesuatu apa adanya, bukan berdasarkan feeling, kecurigaan, kepolosan, keluguan, atau apa kata orang.
Apa itu konspirasi?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konspirasi artinya komplotan atau persengkokolan.
Menurut kamus Oxford atau oxford Dictionary, pengertian konspirasi adalah suatu rencana yang sifatnya rahasia yang dilakukan oleh sekelompok orang tertentu dengan tujuan illegal atau merugikan pihak-pihak tertentu.
“conspiracy (noun): A secret plan by a group to do something unlawful or harmful.”
Gara-gara gosip, media massa dan internet, orang-orang kalau mendengar tentang kata konspirasi jadi berpikir tentang suatu persekongkolan yang besar, tidak terbukti dan 'fiksi'. Itulah paradigma masyarakat saat ini tentang konspirasi.
Padahal yang namanya konspirasi atau persekongkolan itu ada levelnya. Ada konspirasi skala kecil, menengah, dan besar. Ada konspirasi di skala keluarga, lingkungan, kota, negara, dan global. Ada konspirasi atau persekongkolan yang mudah terlihat, ada yang samar-samar dan ada yang tak terlihat.
Jadi kalau pertanyaannya apakah konspirasi itu ada? Jawabannya ya jelas ada.
Buktinya mana kalau ada? Ya, Anda lihat sendirilah di keluarga dan lingkungan Anda sendiri. Jika Anda bersekongkol dengan anggota keluarga lain untuk menipu atau mencelakai, itu sudah konspirasi namanya.
Di saat pemilihan kepala desa, ada juga toh calon kades yang sekongkol untuk menjatuhkan lawan politiknya?! Di level negara juga sama seperti itu, ada sekongkol sana-sini untuk menjatuhkan lawan partai politik. Itulah konspirasi.
Dalam hal bisnis juga begitu. Ada aja pengusaha tertentu mengadakan persekongkolan dengan beberapa pihak untuk menjelek-jelekkan lawan bisnisnya supaya si lawan jatuh bangkrut. Itu juga konspirasi lho.
Konspirasi atau persekongkolan itu juga bisa ada pembunuhannya bahkan besar-besaran. Lihat saja tuh dunia premanisme dan permafiaan. Jangan dikira mereka saling serang hanya dengan adu mulut dan adu debat saja lho ya!
Begitu juga dengan konspirasi level negara dan global, juga tidak luput dengan skema-skema mematikan dan pembunuhan massal.
Kalau tidak percaya ya lihat saja berita-berita nasional dan internasional bertajuk politik dan peperangan. Apa Anda kira terjadinya pemberontakan dan peperangan itu karena ada pihak yang secara frontal langsung menyerang begitu saya? Ya ngga lah. Itu namanya tawuran kalau sesederhana itu!
Dari semua ini kita bisa melihat bahwa orang yang sangat tega melakukan pembunuhan massal itu benar-benar ada, bukan fiksi atau khayalan. Contohnya ya kita lihat saja Adolf Hitler!
Lihat juga sejarah dunia dan kitab-kitab suci, di sana juga ada tentang persekongkolan atau konspirasi.
Nah, kalau tentang apa covid-19 itu konspirasi atau tidak, yah silahkan Anda cari tahu sendiri. Tapi cari tahunya, memahaminya, dan menilainya jangan dengan berpikir parno dan juga jangan berpikir naif. Berpikirlah secara holistik!
Dt Awan (Andreas Hermawan)
PS: Mau lihat materi berpikir holistik lainnya? Silahkan Anda klik DI SINI.