Terapi Madu Atasi Berbagai Penyakit

Madu terbuat dari nektar bunga yang dikumpulkan oleh lebah dari berbagai macam bunga. Lebah menyimpan nektar di dalam kantung madu yang terdapat pada sarang sebagai makanan mereka.

Sejak jaman dahulu, madu tidak hanya digunakan sebagai pemanis alami, tetapi juga digunakan untuk membantu penyembuhan. Madu bahkan telah digunakan oleh tentara Rusia selama Perang Dunia I, untuk mencegah infeksi pada luka dan mempercepat proses penyembuhannya.

Orang-orang jaman dulu memanfaatkan madu sebagai obat pencuci perut (laxative), obat batuk, pereda radang tenggorokan, dan saleb untuk sakit mata. Namun oleh karena adanya antibiotik sintetis, penggunaan madu sebagai obat telah tersingkirkan.

Madu adalah makanan yang sangat kaya akan nutrisi karena mengandung 80 jenis nutrisi yang sangat diperlukan oleh manusia. Madu sangat mudah dicerna oleh tubuh dan masuk ke dalam aliran darah perlahan-lahan, tidak seperti gula olahan, yang terlalu cepat masuk ke dalam aliran darah sehingga mengejutkan pankreas untuk beraksi memetabolismenya yang akhirnya tidak baik untuk kesehatan Anda. Orang-orang cenderung menghindari madu karena anggapan keliru bahwa madu tinggi akan kalori. Sebenarnya, setengah sendok teh madu hanya mengandung rata-rata 25 kalori dan dapat diubah menjadi energi dengan cepat oleh tubuh, tidak seperti gula olahan.

Dr. Susan Percival dari University of Florida menyimpulkan bahwa madu (terutama madu mentah) mengandung: Vitamin A, Betacarotene, Vitamin B-Kompleks (lengkap), Vitamins C,D,E,K, Magnesium, Sulfur, Phosphrous, zat besi, Kalcium, Klorin, Potasium, Iodin, Sodium, Tembaga, Mangan, Seng, begitu juga Riboflavin, Thiamin, Asam Panthothenic, serta enzim hidup lainnya. Masih banyak lagi subtansi madu lainnya yang belum teridentifikasi.

Dr. Paavo O. Airola mengungkapkan dalam bukunya, “Health Secrets from Europe”:

“Madu adalah makanan yang sempurna. Ia mengandung banyak vitamin, mineral, kaya akan vitamin B dan C. Ia mengandung hampir semua vitamin dan B-kompleks, yang dibutuhkan untuk system pencernaan dan metabolisme gula. Madu juga kaya akan mineral seperti kalsium, potassium, silicon, dan lain-lain… beberapa jenis bahkan mengandung 300 miligram vitamin C per 100 gram madu.”

Penelitian yang dilakukan oleh Dr. May R. Berenbaum, seorang entomologist dari University of Illinois, memperlihatkan bahwa madu mengandung kuantitas mengejutkan akan antioksidan yang memerangi kerusakan sel dalam aliran darah dan mencegah infeksi berbahaya dan juga terbukti bisa mengatasi penyakit jantung dan kanker. Menurut Dr. Heidrun Gross, Ph.D., ilmuwan dari University of California-Davis, empat sendok teh madu per hari akan bermanfaat bagi kesehatan kita.

Menurut Royden Brown dalam bukunya “Bee Hive Product Bible” yang menjelaskan tentang penelitian di Bulgaria, “…madu memiliki kandungan anti bakteri, anti alergi, anti peradangan, dan ekspetoran yang melengkapi tubuh dengan system imun dan peregenerasian sel.”

 

MANFAAT MADU

  1. Anti Bakteri

Hidrogen peroksida adalah zat aktif dalam madu yang memiliki aktivitas anti bakteri. Penelitian lain membuktikan bahwa bagian dari hidrogen peroksida yang dikandungnya, osmolaritas dan keasaman yang tinggi menjadikan madu memiliki aktivitas antibakteri.

Madu merupakan antimikroba alami karena:

  • Keasaman madu dapat menghambat bakteri yang merugikan (bakteri patogen).
  • Madu merupakan larutan gula yang jenuh (dengan osmolaritas tinggi) sehingga kandungan air sebagai media pertumbuhan bakteri dan jamur hanya sedikit.
  • Keberadaan glukosa oksidasi dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Glukosa oksidasi adalah enzim yang disekresikan oleh lebah untuk membentuk madu dari nektar. Dengan bantuan air dan oksigen, glukosa diubah menjadi asam glukonat dan hidrogen peroksida. Daya keasaman dan hidrogen peroksida yang dihasilkan, melindungi dan menjadikan madu tetap steril selama proses pemasakan.

 

  1. Meningkatkan jumlah bakteri menguntungkan.

Meningkatkan pertumbuhan bakteri menguntungkan di dalam saluran pencernaan seperti bakteri bifido, untuk melawan bakteri merugikan yang dapat menyebabkan sakit perut. Madu juga efektif dalam menjaga keseimbangan bakteri bifido.

  1. Membantu sistem pencernaan.
  • Menghambat bakteri merugikan seperti Helicobacter pylori, yang dapat menyebabkan tukak pada lambung.
  • Efektif dalam mengatasi diare, dengan cara membantu penyerapan elektrolit dan air.
  • Memperlancar buang air besar, dan konstipasi/sembelit.
  • Memelihara sistem pencernaan.
  1. Meningkatkan jumlah nutrisi di dalam tubuh.

Mengoptimalkan penyerapan nutrisi seperti kalsium.

  1. Antioksidan
  • Kandungan antioksidan di dalam madu berasal dari berbagai nutrisi yang terkandung seperti vitamin C, asam
  • organik, enzim, fenol dan flavonoid.
  • Menggunakan madu sebagai pengganti pemanis dapat mengoptimalkan fungsi antioksidan dalam tubuh.
  • Sebagai sumber antioksidan alami, madu dapat mengurangi efek kecoklatan pada buah dan sayur.
  1. Sumber energi.
  • Terdiri dari 38% fruktosa dan 31% glukosa, yang mudah diubah menjadi energi oleh tubuh.
  • Madu merupakan campuran antara fruktosa-glukosa yang alami, dengan kandungan oligosakarida, protein, vitamin dan mineral, yang dapat membantu meningkatkan performa atlit, seperti yang dihasilkan oleh minuman yang biasa dikonsumsi oleh atlit.
  1. Sebagai pemanis yang sehat pengganti gula.
  • Pengganti gula, aman bagi penderita diabetes. Dapat digunakan sebagai pemanis pada minuman tanpa menghilangkan atau menutupi rasa minuman yang sebenarnya.
  • Madu murni dengan dosis rendah dapat berfungsi sebagai karbohidrat, atau bahkan sebagai pengganti gula.
  1. Mempercepat penyembuhan luka.
  • Madu memiliki sifat higroskopis yang tinggi (dapat menyerap kelembaban dari udara). Ketika dioleskan pada luka, madu menarik kandungan air pada luka sehingga luka cepat kering serta mengurangi pertumbuhan bakteri.
  • Madu juga dapat mempercepat proses penyembuhan karena madu dapat mengurangi pembengkakan, memiliki aktivitas antibakteri, serta membantu melindungi luka. Penutup luka yang menggunakan madu lebih efisien karena khasiatnya bertahan lebih lama.
  • Madu membantu menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri yang menyebabkan infeksi pada luka serta infeksi setelah operasi.

 

REFERENSI DARI KITAB-KITAB SUCI TENTANG LEBAH MADU

Inilah yang membuat saya suka dengan terapi madu, yaitu madu tidak hanya direferensikan oleh manusia, tapi juga oleh Tuhan sendiri. Sejak awal sejarah manusia, semua kitab agama tauhid seperti Zabur, Taurat, Injil, dan Al Quran telah memuat ayat mengenai hasil lebah sebagai sumber makanan alami yang mengagumkan, demikian juga Kitab Weda dan Tripitaka.



MADU JADI ANDALAN HIPPOCRATES – BAPAK KEDOKTERAN KITA

Para dokter medis konvensional harus belajar dari Hippocrates, Bapak Kedokteran mereka sendiri yang memakai madu sebagai salah satu media pengobatan andalan.

Kenapa madu bisa diandalkan? Mari kita pelajari fakta sejarahnya.

Hippocrates tercatat sebagai orang yang menggunakan madu sebagai ekspektoran dan menyatakan bahwa hal ini bisa menyebabkan panas, yang berguna untuk membersihkan bisul, dan luka. Selama perjalanannya, Hippocrates menyembuhkan raja Macedonia dari melemahnya kondisi yang tak tertahankan lagi yang dikenal sebagai penyakit paru-paru. Penyakit ini juga dikenal sebagai TBC, yang disebabkan bakteri yang sangat ganas yang menginfeksi paru-paru.

Sementara itu di Abdera, Hippocrates juga menyembuhkan Democritos, yang dikenal sebagai orang pertama yang memperkenalkan atom ke dunia ilmiah. Pada saat ini, orang mengenal Democritos menderita penyakit yang telah didiagnosa sebagai penyakit kegilaan. Popularitas Hippocrates meningkat dengan penyembuhan penyakit ini yang dicatat oleh para ilmuwan, selain itu Hippocrates juga disebut-sebut sebagai satu-satunya orang yang mampu berkomunikasi dengan Democritos dalam keadaan kegilaan dan metode yang paling efektif untuk penyembuhan ini menggunakan pendekatan holistik.

Ketenaran Hippocrates yang paling utama disebabkan oleh penggunaan obat-obatnya yang siap diproduksi oleh bumi dan penduduknya. Sebagai obat alami, madu dan zat lain yang dihasilkan oleh lebah madu seperti bee pollen dan royal jelly, yang ditemukan sebagai bahan alami yang efektif untuk mengobati berbagai macam penyakit. Melalui karyanya ini, Hippocrates (460-370 SM) didekritkan secara luas sebagai Bapak Kedokteran. Jadi bisa dibayangkan, Anda akan memiliki kemampuan penyembuhan yang luar biasa seperti Hippocrates jika Anda berhasil menguasai terapi lebah.

Sementara hari ini perawatan medis mengandalkan berbagai obat sintetis untuk menyembuhkan berbagai penyakit yang menyerang tubuh manusia, Hippocrates – Bapak Kedokteran, justru sangat menyukai obat herbal tertentu yang dia yakini sebagai obat paling efektif. Di antara penyembuhan alami yang dilakukan oleh Hippocrates menggunakan madu sebagai salah satu obat yang paling umum dan lebih disukai oleh kebanyakan orang. la sangat merekomendasikan kepada anak-anak yang sakit untuk makan madu yang banyak mengandung manfaat dan lebih cepat memberikan efek penyembuhan. Jika si kecil sakit dan sulit untuk makan, cobalah sesendok madu selama masa penyembuhan.

Hippocrates secara teratur melakukan penelitian sehingga berhasil menggunakan madu untuk perawatan luka, pengobatan borok, sebagai ekspektoran dan untuk mengobati sejumlah penyakit lainnya. Dia percaya bahwa madu dan hasil lebah lainnya mampu mengobati sebagian besar dan bahkan semua penyakit. Setelah kematian Hippocrates pada kira-kira 370 SM, kisah-kisah legenda menggambarkan kawanan lebah madu hidup dalam ‘kubur’ Hippocrates (ruang penguburannya) terus menghasilkan madu yang digunakan untuk menyembuhkan sakit anak-anak di daerah itu.

Madu sangat kaya akan antioksidan. Sebagaimana ilmu pengetahuan dan penelitian kesehatan yang diketahui sekarang, mengonsumsi makanan yang kaya antioksidan meningkatkan perlindungan dan membantu dalam pencegahan penyakit kronis.

Mungkin banyak orang mengagumi Hippocrates karena dia dapat menjelaskan sifat-sifat kekuatan penyembuhan. Hippocrates melihat itu semua terkandung dalam madu yang dapat mengurangi efek penuaan, memulihkan vitalitas dan menurunkan kolesterol. Hippocrates juga menemukan zat-zat dalam madu yang merupakan antibiotik yang begitu kuat dan sangat membantu dalam penyembuhan jaringan mati, luka dan bisul. Karena madu alam juga tinggi dengan konsentrat gula, bakteri tidak dapat bertahan hidup dalam madu. Oleh karena itu, luka ditutup dengan madu tidak hanya terlindung dari udara, unsur-unsur dan risiko infeksi lainnya, tetapi juga untuk mencegah infeksi dan efektif membunuh bakteri berbahaya bila terjadi kontak dengan kulit.

Ilmuwan modern dan dokter sedang merekomendasikan hal ini sebagai metode pengobatan yang efektif, yang merupakan salah satu alasan sekarang sebagai kebangkitan dalam praktek kedokteran modern.

 

PS: Pastikan madu yang Anda pakai adalah asli dan berkualitas tinggi supaya usaha pengobatan Anda tidak sia-sia. Jika Anda ragu-ragu dengan kualitas di luar sana, silahkan Anda memesannya DI SINI.

 

Danton Awan

Seorang praktisi medis holistik Ananopathy yang mempraktekkan pengobatan dengan nutrisi.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
Follow MedisHolistik.com untuk rutin mendapatkan update artikel via email >> Follow Sekarang <<