Sore tadi sempat nyeletuk ke istri, "Kok ujug-ujug pengen bubur merah-putih ya. Gurih santannya, manis gula merahnya, samar aja." Udah berapa abad ngga pernah makan. Jaman kecil dulu makan "bubur abang bubur putih" hanya kalau lagi ada tetangga yang slametan.
Spontan istri saya menjawab, "Iya aku juga." Deg! Langsung saya "bungah" bahagia, sambil mikir wah ini sinyal istri bakal bikinin nih. Ternyata sambungnya, "Iya aku juga pengen. Tapi ga ngerti gimana bikinnya." Gubrak. Patah hati deh. Hhhh salah saya juga ngarepin istri berdarah Minahasa bisa bikin bubur abang.
Untung otak terus bergerak. Buat obat rindu rasa tradisional, saya bikin raw "wedang tape". Ada air kelapa muda, sedikit saya sisihkan untuk memeras jahe parut lalu disaring. Sari jahe dicampurkan ke dalam air kelapa muda, tambahkan daging buah kelapa muda dan sedikit selasih yang sudah direndam dalam air minum hingga mengembang.
Supaya rasa tradisionalnya lebih kuat, saya tambahkan potongan tape singkong - sekaligus sebagai sumber mikroba probiotik untuk saluran pencernaan. Rasa manisnya mengimbangi pedas hangat jahe. Kalau mikrobanya bisa lolos sampai ke usus, syukur; kalau engga pun ngga masalah, setidaknya sore ini saya mengudap raw food, bukan dead food.
Terima kasih, kudapan soreku. Semoga semua hidup berbahagia.
Sumber & Resep: Wied Harry
#sore #kudapan #makansore #ngemil #snack #probio #plantbased #vegan #vegetarian #foodcombining #organik #eatclean #eatingclean #cleaneating
PS: Mau lihat resep sehat lainnya? Silahkan Anda klik DI SINI.