Gangguan ginjal selama 14 tahun membaik pascakonsumsi santan.
Nuryatin ambruk dan pingsan saat memijat pasien. “Tubuh saya seperti tersetrum,” kata warga Malang, Provinsi Jawa Timur, itu. Untuk mengatasi gangguan kesehatan itu ia mengonsumsi aneka jamu selama 2 bulan. Namun, upaya itu tidak membuahkan hasil. Keadaan Nuryatin makin memprihatinkan karena kakinya bengkak. Keluarga pun memeriksakan kesehatan Nuryatin ke rumahsakit terdekat.
Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan Nuryatin mengalami gangguan ginjal. Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Prof Dr dr Nyoman Kertia SpPD KR, menuturkan gejala gangguan ginjal antara lain badan selalu terasa lemah, mual-mual, sesak napas, dan gatal-gatal di kulit. “Gangguan ginjal lainnya yaitu bengkak-bengkak, perut buncit, dan pusing. Tergantung komplikasinya sudah sampai mana,” kata Nyoman.
Komplikasi
Ginjal berperan mencuci racun dalam darah. Jika ginjal berhenti bekerja maka darah menjadi kotor sehingga menyebabkan pusing dan mual. Gangguan ginjal terbagi menjadi dua yaitu akut dan kronis. Gangguan ginjal kronis seperti ginjal bocor dan batu ginjal. Sementara gangguan ginjal akut terjadi jika ginjal tidak berfungsi karena kekurangan darah. Misal pendarahan setelah kecelakaan.
Peluang kesembuhan pada penderita ginjal akut sangat tinggi, sedangkan pada pasien ginjal kronis sangat rendah. Bahkan kerap kali pasien ginjal kronis berakhir dengan cuci darah. “Kalaupun pulih kondisi badan pasien merasa lemas, gampang pusing, dan sakit kepala,” ujar dokter spesialis penyakit dalam di rumahsakit dr Sardjito, Yogyakarta, itu. Dokter yang memeriksa Nuryatin meresepkan beberapa obat.
Baca juga: 9 Manfaat Kesehatan Santan Mentah / Susu Kelapa
Nuryatin tetap bekerja sebagai pemijat tradisional sejak pukul 05.00 hingga menjelang tengah malam setiap hari. Tiga hari kemudian tubuh Nuryatin kembali bengkak. Ia pun memeriksakan diri ke dokter di rumahsakit. Puncaknya pada 2012 Nuryatin muntah. “Saya merasa usia saya tidak lama lagi,” kata perempuan berumur 63 tahun itu. Penyakit yang Nuryatin derita sejak 1998 mengalami komplikasi sehingga ia pun mengidap hipertensi dan sesak napas.
Dokter merawat Nuryatin selama 27 hari di rumahsakit. Setelah itu dokter mengizinkan ia pulang. Tiga hari berselang Nuryatin kembali ke rumahsakit. Dokter spesialis jantung yang memeriksa menyatakan Nuryatin tidak memiliki harapan hidup. “Saat itu saya hanya bisa mendengar,” kata Nuryatin. Setiap orang yang menjenguk selalu menangis karena iba melihat kondisi Nuryatin.
Sebulan di rumahsakit, kesembuhan bak jauh api dari panggang. Akhirnya keluarga merawat Nuryatin di rumah. Nuryatin mengonsumsi beragam obat alternatif seperti undur-undur. Kondisi kesehatan fluktuatif, kadang membaik sesaat. Kemudian memburuk lagi. Atas saran sang anak, Nuryatin mengonsumsi santan pada akhir 2012. Menurut dr Zainal Gani konsumsi santan baik untuk kesehatan dan bisa membantu menyembuhkan banyak penyakit.
Santan
Nuryatin pun tertarik mengonsumsi santan. Demi meraih kesembuhan ia pun mengonsumsi santan pada awal 2013. Sang anak yang membuatkan minuman santan lantaran ia hanya bisa berbaring. Nuryatin mengonsumsi 3 - 4 gelas santan dari sebuah kelapa setiap hari. Selang 6 bulan, stamina berangsur pulih. Ia bisa memeras santan sendiri setelah memarut sebuah kelapa.
Baca juga: Cara Membuat Santan / Susu Kelapa yang Sehat & Bisa Diminum Langsung
“Badan saya terasa sehat dan sudah bisa jalan-jalan,” ujar perempuan kelahiran 1954 itu. Nuryatin pun melanjutkan megonsumsi santan. Bahkan ia mengganti nasi sebagai makanan pokok menjadi parutan kelapa. Setahun pascakonsumsi santan, Nuryatin merasa sembuh lantaran beragam penyakit yang ia derita tidak kambuh lagi. “Dua tahun setelah konsumsi santan, saya merasa pulih 100%. Saya merasa sudah sehat total, setelah 14 tahun sakit ginjal,” ujarnya.
Hasil pengecekan kesehatan Nuryatin pascakonsumsi santan.
Menurut dokter sekaligus herbalis di Malang, Jawa Timur, dr Zainal Gani, kasus Nuryatin relatif berat. Kesehatan yang ia raih karena perubahan pola hidup dan makan. Lebih lanjut Zainal menuturkan asam laurat dalam santan memperlancar peredaran darah. “Dampaknya ginjal juga membaik,” kata alumnus Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya, Malang itu. Selain itu, keinginan Nuryatin untuk sembuh sangat tinggi. Perpaduan keinginan untuk sembuh plus khasiat yang tersimpan pada santan membuat kondisi Nuryatin membaik. (Bondan Setyawan)
Sumber : trubus-online.co.id
PS: Anda bisa mendapatkan VCO asli, organik dan berkualitas tinggi sebagai pengganti konsumsi santan DI SINI.
Mau tahu bagaimana mengobati banyak penyakit hanya dengan air kelapa, santan, daging kelapa dan minyak kelapa? Silahkan Anda dalami ilmunya DI SINI.