Serupa Tapi Tak Sama, Ini 5 Perbedaan Beras Hitam dan Ketan Hitam

Bagi kamu yang sering menyantap bubur kacang hijau, pasti juga sudah akrab dengan bubur ketan hitam. Bubur pelengkap kacang hijau ini dibuat dari varian ketan berwarna hitam. Namun, tidak hanya ketan, ternyata ada juga beras dengan warna hitam, yang juga dikenal sebagai beras hitam. 

Sekilas antara beras dan ketan hitam memiliki bentuk serta warna yang hampir serupa. Tetapi jika diperhatikan lebih lanjut ternyata keduanya cukup berbeda, mulai dari tekstur, kandungan gizi, warnanya. Penasaran dengan keduanya? Yuk, simak ini 5 perbedaan beras hitam dan ketan hitam yang perlu kamu tahu.

Ini perbedaan beras hitam dan ketan hitam


1. Warnanya serupa tapi tak sama

Jika dilihat sekilas mungkin kamu agak sulit menemukan perbedaan warna antara beras hitam dan ketan hitam. Pasalnya, keduanya memiliki warna yang hampir serupa, yaitu hitam pekat. Namun, jika kamu melihatnya dengan lebih cermat ternyata warna keduanya berbeda, lho.

Saat diperhatikan beras hitam mempunyai warna hitam yang pekat di luar. Lalu saat bulir beras dibelah menjadi dua bagian, warna bagian dalam beras adalah hitam cerah. Sedangkan, ketan hitam biasanya memiliki warna bulir luar yang hitam pucat. Kemudian saat bulirnya dibelah menjadi dua, bagian dalamnya berwarna putih.


2. Kandungan gizi beras hitam dan ketan hitam

Salah satu perbedaan beras hitam dan ketan hitam yang paling penting yaitu dari kandungan gizinya. Beras hitam cenderung lebih berkhasiat untuk kesehatan. Beras ini memiliki kadar antosianin yang berguna sebagai penangkal radikal bebas dalam tubuh yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ketan hitam.

Selain itu, kandungan kalori atau indeks glikemik pada beras hitam juga cenderung lebih rendah dibandingkan ketan hitam. Beras hitam memiliki kandungan kalori yang rendah, sehingga cocok untuk dijadikan menu makanan diet kamu. Sebab, mengonsumsi beras hitam menunjukkan hasil yang lebih baik daripada beras merah untuk menurunkan berat badan. Tidak hanya itu, rendahnya indeks glikemik pada beras hitam juga membuatnya sangat baik dikonsumsi oleh penderita diabetes.


3. Perbedaan tekstur saat dimasak

Selain warnanya, kamu juga bisa mengenali perbedaan beras hitam dan ketan hitam melalui teksturnya saat dimasak. Ketan hitam cenderung memiliki tekstur yang lengket, sedangkan beras hitam cenderung lebih pera dan pulen, tergantung cara memasak, namun teksturnya sama sekali tidak lengket.

Kemudian, rasa ketan hitam juga cenderung lebih manis dan gurih. Tak heran ketan hitam sering digunakan untuk membuat camilan manis atau kue. Sedangkan, beras hitam memiliki rasa cenderung hambar.


4. Ukuran tanaman beras hitam cenderung lebih tinggi

Mungkin kamu tidak dapat melihatnya secara langsung, namun jika diamatin dari tahap awal perkembangannya, beras hitam dan ketan hitam mempunyai ukuran tanaman yang sangat berbeda. Tanaman beras hitam biasanya tumbuh dengan bentuk tegap dan ukuran yang cukup tinggi. Rara-rata tinggi tanaman beras hitam bisa mencapai 2 meter. Sedangkan, ukuran tanaman ketan hitam tidak jauh dengan padi, hanya sekitar 30 sampai 60 cm.


5. Cara mengolah beras hitam dan ketan hitam

Beras hitam memang cenderung lebih keras meski dimasak dengan takaran air yang sama dengan cara memasak beras lainnya. Oleh karena itu, kamu harus mengetahui cara memasak beras hitam yang benar agar hasilnya pulen, empuk, dan lembut. Agar hasilnya nikmat sebaiknya beras hitam dan air dimasak dengan rasio 1:2 dalam ukuran liter.

Sedangkan, ketan hitam cenderung lebih mudah dimasak. Rasio ketan dan air pun dapat disesuaikan dengan peruntukkannya, untuk membuat bubur ketan hitam tuangkan air bersih hingga merendam seluruh permukaan ketan, lalu lebihkan air sekitar dua ruas telunjuk.

Jadi, apakah kamu sudah paham mengenai perbedaan beras hitam dan ketan hitam? 

Sumber: http://blog.sayurbox.com/5-perbedaan-beras-hitam-dan-ketan-hitam/


PS: Anda bisa mendapatkan beras hitam organik berkualitas tinggi DI SINI.


Danton Awan

Seorang praktisi medis holistik Ananopathy yang mempraktekkan pengobatan dengan nutrisi.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
Follow MedisHolistik.com untuk rutin mendapatkan update artikel via email >> Follow Sekarang <<