Beras diketahui dapat mengandung arsenik, terutama arsenik anorganik, yang merupakan zat beracun dan berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker, penyakit jantung, dan gangguan perkembangan pada anak.
Arsenik pada beras berasal dari air tanah yang tercemar dan tanah tempat padi ditanam. Salah satu cara efektif untuk mengurangi kadar arsenik pada beras adalah dengan metode perendaman yang lama.
Mengapa Perendaman Beras Efektif Mengurangi Arsenik?
Arsenik dalam beras sebagian besar larut dalam air. Dengan merendam beras dalam air bersih, arsenik dapat terlepas dari beras dan larut ke dalam air. Proses perendaman yang lama memungkinkan lebih banyak arsenik terlepas, sehingga kadar arsenik dalam beras dapat berkurang secara signifikan.
Caranya sebagai berikut:
1. Pilih Beras yang Berkualitas
Pastikan beras yang Anda beli berasal dari sumber terpercaya. Meskipun perendaman dapat mengurangi arsenik, memilih beras yang sudah memiliki kadar arsenik rendah adalah langkah awal yang baik. Anda bisa melihat contoh beras berkualitas rekomendasi kami DI SINI.
2. Cuci Beras Sebelum Direndam
Sebelum merendam, cuci beras dengan air mengalir selama 1-2 menit untuk menghilangkan kotoran dan debu yang menempel.
3. Gunakan Air Bersih
Gunakan air bersih yang aman untuk merendam beras. Air yang terkontaminasi justru dapat menambah kadar arsenik.
4. Rendam Beras Selama Semalaman
Rendam beras dalam air dengan perbandingan 1 bagian beras dan 5 bagian air. Biarkan beras terendam selama minimal 8-12 jam (semalaman). Proses ini memungkinkan arsenik larut ke dalam air. Jika perendaman semalaman tidak memungkinkan, merendam beras setidaknya selama 3-4 jam sebelum dimasak juga dapat membantu menurunkan kadar arsenik.
5. Buang Air Rendaman
Setelah perendaman, buang air rendaman dan jangan digunakan untuk memasak. Air ini mengandung arsenik yang telah terlepas dari beras.
6. Cuci Kembali Beras
Cuci beras sekali lagi dengan air bersih sebelum dimasak untuk memastikan sisa arsenik yang mungkin masih menempel hilang.
7. Masak Beras Seperti Biasa
Setelah itu, masak beras seperti yang biasa Anda lakukan.
Teknik Masak PBA
Selain perendaman lama, metode memasak yang dikenal sebagai "parboiling with absorption" (PBA) juga efektif dalam mengurangi kadar arsenik sambil mempertahankan nutrisi dalam beras. Metode ini melibatkan langkah-langkah berikut:
- Didihkan empat cangkir air untuk setiap cangkir beras mentah.
- Tambahkan beras dan biarkan selama 5 menit.
- Buang air yang telah menyerap sebagian besar arsenik.
- Tambahkan dua cangkir air bersih untuk setiap cangkir beras.
- Tutup panci dan masak dengan api kecil hingga air meresap sepenuhnya.
Penelitian menunjukkan bahwa metode PBA dapat mengurangi kadar arsenik anorganik sekitar 54% pada beras merah dan 73% pada beras putih, sambil mempertahankan nutrisi penting seperti fosfor, kalium, magnesium, seng, dan mangan. citeturn0search1
Dengan menerapkan teknik perendaman yang lama dan metode memasak yang tepat, kita dapat secara signifikan mengurangi kadar arsenik dalam beras, sehingga konsumsi nasi menjadi lebih aman bagi kesehatan.
Rujukan Penelitian Ilmiah
1. Studi oleh Meharg et al. (2008)
Penelitian yang diterbitkan dalam Environmental Science & Technology menunjukkan bahwa merendam beras semalaman dapat mengurangi kadar arsenik hingga 30%. Studi ini juga menekankan pentingnya membuang air rendaman untuk memastikan arsenik tidak kembali terserap ke dalam beras.
Link ke studi: https://pubs.acs.org/doi/10.1021/es800212p
2. Studi oleh Raab et al. (2009)
Penelitian ini menemukan bahwa perendaman beras dalam air hangat (60°C) selama 1 jam dapat mengurangi kadar arsenik anorganik hingga 50%. Namun, perendaman dalam air dingin selama waktu yang lebih lama juga efektif.
Link ke studi: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0308814609000342
3. Studi oleh Signes-Pastor et al. (2016)
Penelitian yang diterbitkan dalam PLOS ONE menunjukkan bahwa perendaman beras selama 24 jam dapat mengurangi kadar arsenik hingga 80%. Studi ini juga merekomendasikan penggunaan air berlebih saat memasak untuk mengurangi arsenik lebih lanjut.
Link ke studi: https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0161605